Kamis, 05 Januari 2017

Ketika Rindu Bertamu





Ketika rindu bertamu,
Datang mengetuk pintu,
Membawa setumpuk buku,
Berisikan kenangan pilu.
Tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu,
Ia langsung masuk merasuki perasaan dan menyebabkan terganggunya keseimbangan perasaan emosional seseorang.
Dengan kepedihan yang menusuk sampai ke sumsum tulang dan kenangan menyedihkan yang ingin dilupakan, mengambil alih pikiran dan perasaan selama beberapa waktu tanpa memberikan kesempatan bagi pikiran dan perasaan untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi “serangan” rindu.

Rindu seringkali bertamu,
Pada waktu tak tentu.
Menetap sesuka hatinya. Walaupun pikiran dan perasaan sudah mengusirnya,
Ia tetap datang masuk dan  menghiraukan, bahkan mengabaikan sang “tuan rumah”.

Setelah rindu bertamu,
Ia pergi begitu saja tanpa membawa kembali semua yang dibawanya.
Ia meninggalkan kenangan-kenangan pahit yang menyedihkan, yang sulit untuk dilupakan.
Begitu mudahnya ia datang dan pergi sesuka hati.
Tanpa pernah memikirkan bagaimana perasaan hati ini.
~dheanjuventius~




 
sumber foto : google

Hati dan Pikiran





Mengapa hati dan pikiran tak pernah bekerjasama?
Mengapa hati dan pikiran tak pernah sependapat?
Pada dasarnya letak hati dan pikiran berjauhan.
Banyak yang mengatakan bahwa pikiran adalah “pengendali” dari segala sesuatu yang ada dalam tubuh.
Namun, walaupun pikiran memiliki kekuasaan penuh, masih saja tetap ada yang memberontak.
Ialah yang dikenal sebagai hati. Hati-lah yang berkuasa dalam menentukan perasaan.

Ketika pikiran mengatakan untuk melepaskan, hati memilih untuk bertahan.
Ketika pikiran mengatakan bahwa dia bukanlah yang terbaik, hati menyatakan bahwa dia-lah yang dicari.
Ketika pikiran sudah lelah, hati masih tetap bertahan.
Ketika pikiran berlandaskan  perhitungan dan teori yang logis, hati berlandaskan perasaan emosional.
Ketika hati tersakiti, pikiran tidak pernah memperdulikannya.
Ketika hati menangis sedih, pikiran tertawa bahagia.

Hati dan pikiran, selalu berlawanan, selalu bertengkar, selalu berdebat dan takkan pernah bersatu.
Kapankah hati dan pikiran dapat berjalan seiringan?
Kapankah hati dan pikiran sependapat?
Kapankah hati dan pikiran bersatu?
 ~dheanjuventius~





sumber foto : http://www.wealthysinglemommy.com/4-ways-to-encourage-your-kids-intuition/