Ketika rindu bertamu,
Datang mengetuk pintu,
Membawa setumpuk buku,
Berisikan kenangan pilu.
Tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu,
Ia langsung masuk merasuki perasaan dan menyebabkan
terganggunya keseimbangan perasaan emosional seseorang.
Dengan kepedihan yang menusuk sampai ke sumsum tulang dan
kenangan menyedihkan yang ingin dilupakan, mengambil alih pikiran dan perasaan
selama beberapa waktu tanpa memberikan kesempatan bagi pikiran dan perasaan
untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi “serangan” rindu.
Rindu seringkali bertamu,
Pada waktu tak tentu.
Menetap sesuka hatinya. Walaupun pikiran dan perasaan sudah
mengusirnya,
Ia tetap datang masuk dan
menghiraukan, bahkan mengabaikan sang “tuan rumah”.
Setelah rindu bertamu,
Ia pergi begitu saja tanpa membawa kembali semua yang
dibawanya.
Ia meninggalkan kenangan-kenangan pahit yang menyedihkan,
yang sulit untuk dilupakan.
Begitu mudahnya ia datang dan pergi sesuka hati.
Tanpa pernah memikirkan bagaimana perasaan hati ini.
~dheanjuventius~
sumber foto : google